Jakarta, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja spesifik ke Markas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) pada Kamis, 8 Mei 2025. Agenda utama pertemuan ini adalah untuk membahas secara mendalam mengenai strategi dan penanganan kasus-kasus menonjol, khususnya terkait peredaran narkotika dan praktik premanisme yang meresahkan masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dalam kesempatan tersebut, kinerja Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto, beserta jajarannya mendapatkan apresiasi dari para wakil rakyat.   

Pertemuan yang berlangsung di Mapolda Metro Jaya ini dihadiri oleh rombongan anggota Komisi III DPR RI, yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Kedatangan mereka bertujuan untuk menjalankan fungsi pengawasan legislatif serta mendapatkan gambaran langsung mengenai tantangan dan upaya yang dilakukan Polda Metro Jaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Ibu Kota dan sekitarnya.

Fokus utama pembahasan tertuju pada dua isu krusial yang kerap menjadi sorotan publik, yakni maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika serta berbagai bentuk aksi premanisme. Komisi III DPR RI menekankan pentingnya langkah-langkah tegas dan komprehensif dari aparat kepolisian untuk memberantas kedua masalah tersebut hingga ke akarnya, mengingat dampaknya yang sangat merusak bagi tatanan sosial dan keamanan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memaparkan berbagai upaya dan strategi yang telah dan akan terus dilakukan oleh pihaknya. Terkait pemberantasan narkoba, Kapolda menjelaskan mengenai pengungkapan kasus-kasus besar, penangkapan jaringan pengedar, serta program-program pencegahan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Ia juga menegaskan tidak akan ada toleransi bagi siapapun, termasuk oknum anggota, yang terlibat dalam kejahatan narkotika.

Sementara itu, mengenai isu premanisme, Irjen Karyoto menyatakan bahwa Polda Metro Jaya memberikan atensi khusus terhadap fenomena ini. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dan diskusi intensif dengan pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk bersinergi dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

“Masalah premanisme juga menjadi atensi betul bagi kami. Kami sebenarnya sudah, antara pimpinan pasukan seperti kami, TNI, sudah berdiskusi untuk langkah-langkah penanganan,” ujar Irjen Karyoto dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dilaporkan pada Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, Kapolda juga menyinggung mengenai kajian hukum yang sedang dilakukan terkait insiden-insiden tertentu yang sempat menjadi isu publik, di mana ada pihak-pihak yang merasa terhina atau dirugikan oleh tindakan yang diduga mengandung unsur premanisme. “Bahkan kami juga sedang mengkaji apakah yang kemarin terjadi yang menjadi isu itu bisa dilakukan langkah hukum ketika ada pihak-pihak yang merasa dihina,” pungkasnya, mengindikasikan keseriusan Polda Metro Jaya dalam menindak tegas segala bentuk aksi yang meresahkan dan melanggar hukum.  

Atas paparan, kinerja, dan langkah-langkah konkret yang telah ditunjukkan, Komisi III DPR RI menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Para legislator menilai Kapolda telah menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan komitmen yang kuat dalam upaya penegakan hukum, khususnya dalam memberantas narkoba dan premanisme di wilayah Jakarta Raya yang memiliki kompleksitas tinggi.

Apresiasi ini diharapkan dapat menjadi dorongan semangat bagi seluruh jajaran Polda Metro Jaya untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Komisi III DPR RI juga menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung Polda Metro Jaya melalui fungsi legislasi dan anggaran, demi terwujudnya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Ibu Kota.

Kunjungan spesifik ini menjadi momentum penting bagi Komisi III DPR RI dan Polda Metro Jaya untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan. Diharapkan, melalui dialog konstruktif dan pengawasan yang efektif, penanganan masalah narkoba dan premanisme dapat berjalan lebih optimal, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman yang lebih besar bagi seluruh warga Jakarta dan sekitarnya. Ke depannya, masyarakat menantikan implementasi nyata dari komitmen bersama ini dalam wujud penurunan angka kejahatan narkotika dan premanisme secara signifikan.